Jurnal Keperawatan dan Kesehatan https://jurnal.itekesmukalbar.ac.id/index.php/JK2 <div style="text-align: justify;">JKK (Jurnal Keperawatan dan Kesehatan), with registered number ISSN <a href="http://u.lipi.go.id/1273563605" target="_blank" rel="noopener">2806-8375</a> (print), ISSN <a href="http://u.lipi.go.id/1455774300" target="_blank" rel="noopener">2528-0937</a> (online) is the scientific nursing journal published by Research and Public Devotion STIK Muhammadiyah Pontianak. It is on the national level that covers a lot of common problems or issues related to the Nursing Sciences. The aim journal is to up to date new research of nursing sciences and nursing sciences development for renewing&nbsp;knowledge and policies for nursing implementation.JKK (Jurnal Keperawatan dan Kesehatan) is published in print version since 2014 in three- terms, but in 2017 JKK is going to publish journals twice in two-term: April and October. Then, there is turnover for the journal cover.Please read these guidelines carefully. &nbsp;Authors who want to submit their&nbsp;manuscript to the editorial office of&nbsp;JKK (Jurnal Keperawatan dan Kesehatan) should obey the writing guidelines. If the&nbsp;manuscript submitted is not appropriate with the guidelines or written in a different format, it will&nbsp;BE REJECTED by the editors before further reviewed. The editors will only accept the manuscripts which meet the assigned format.Please Download&nbsp;the Template&nbsp;<a title="Petunjuk Penulisan" href="https://docs.google.com/document/d/1PBz_yZAkFfqaAiU5wRvu8DL-K8F0UtcRJdSz0QTMiok/edit" target="_self">HERE.</a></div> Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak en-US Jurnal Keperawatan dan Kesehatan 2086-8375 DIRECT INSTRUCTION DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN PENANGANAN PERDARAHAN PADA KELOMPOK DISABILITAS (TUNA RUNGU) https://jurnal.itekesmukalbar.ac.id/index.php/JK2/article/view/280 <p>Pendarahan karena kasus trauma yang tidak mendapatkan pertolongan pertama yang tepat dapat memperburuk kondisi korban, hal tersebut menjadi sangat penting bagi penolong untuk menghentikannya secepat mungkin. Pertolongan pertama pada kecelakaan pada masyarakat umum, termasuk kelompok disabilitas tuna rungu bertujuan menyelamatkan jiwa penderita, meringankan penderitaan dan mencegah agar korban tidak menjadi lebih parah hingga pertolongan lebih lanjut diberikan. Mengingat penanganan perdarahan sangat penting dipahami dan dikuasai oleh orang awam, sehingga perlu dilakukan pendekatan yang tepat salah satunya melalui metode pembelajaran langsung. <em>Direct Instruction </em>merupakan salah satu pendekatan yang menunjang proses belajar yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan pola kegiatan yang bertahap. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peningkatan pengetahuan pada kelompok disabilitas tuna rungu terhadap penanganan perdarahan. Penelitian ini menggunakan metode <em>direct instruction </em>menggunakan alat ukur kuesioner untuk mengukur pengetahuan. Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok disabilitas tuna rungu yang berada di Kabupaten Kediri yaitu sejumlah 39 responden dengan menggunakan total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2023. Variabel pada penelitian ini adalah pengetahuan kelompok disabiltas tuna rungu terhadap penanganan perdarahan. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan rerata pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan intervensi menggunakan metode <em>direct instruction</em>. Didapatkan nilai Sig. 0.000 &lt; 0.05, maka dapat dikatakan H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat perbedaan mean yang signifikan antara pretest. Implementasi <em>Direct Instruction </em>pada kelompok disabilitas tuna rungu dapat meningkatkan kemampuan kreatif. Hal ini terlihat dari kemampuan peserta dalam menjawab kuesioner yang diberikan dan mempresentasikan ketrampilan dalam penanganan perdarahan pada trauma. Mereka mempunyai wawasan dan pemahaman yang lebih luas dengan belajar secara langsung dengan kelompok kelompok kecil. Pembelajaran secara langsung memberikan pengalaman yang bermakna untuk pembelajaran</p> Elfi quyumi rahmawati Nirmala Kusumaningrum Sunaryo Didik Susetiyanto Atmojo ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 1 5 10.54630/jk2.v14i2.280 PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL BERJALAN PENYANDANG DISABILITAS MELALUI PEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGRAJIN DI MASYARAKAT: STUDI LITERATUR https://jurnal.itekesmukalbar.ac.id/index.php/JK2/article/view/281 <p><strong>Latar belakang:</strong> Disabilitas merupakan kondisi ketidakmampuan anggota tubuh dalam melaksanakan fungsinya yang disebabkan oleh kurangnya kemampuan anggota tubuh untuk menjalankan fungsi secara normal yang dapat disebabkan oleh luka, penyakit, maupun pertumbuhan yang tidak sempurna. Disabilitas berjalan dapat dibantu dengan melakukan modifikasi alat bantu dan membutuhkan strategi pelatihan agar pasien bisa mencapai ambulasi yang optimal pada saat melakukan pergerakan. <strong>Metode:</strong> Pencarian artikel dengan menggunakan kata kunci kedalam database Pubmed, Science Direct dan EBSCO dengan kriteria artikel menggunakan Bahasa Inggris, tersedia full text dipublikasi antara tahun 2019 sampai dengan 2023. Hasil pencarian didapatkan 50 artikel dan didapatkan 7 artikel yang relevan. <strong>Hasil:</strong> Penyandang disabilitas berjalan membutuhkan bantuan alat untuk melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Alat yang dibutuhkan seperti kruk, prostetik dankursi roda. Alat bantu berjalan untuk meningkatkan kemampuan berjalan dapat dimodifiasi dan membantu meningkatkan kepercayaan pasien untuk berjalan termasuk mengatur keseimabangan tubuh. <strong>Kesimpulan:</strong> Disabilitas berjalan berkaitan dengan bertambahnya usia seseorang karena perkembangan usia akan menyebabkan kekuatan dan mobilitas seseorang semakin berkurang. Ekstensor lutut merupakan salah satu gerakan yang berfungsi sebagai penanda bagi seseorang untuk mengetahui tingkat disabilitas yang dialami. Kemampuan untuk berjalan dapat mengurangi energi yang dibutuhkan dan meningkatkan keselamatan dan kemampuan untuk beraktivitas dengan orang lain.</p> Heltty Heltty Zahalim Zahalim Sudarsono Sudarsono ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 6 17 10.54630/jk2.v14i2.281 HUBUNGAN SELF EFFICANCY TERHADAP KECEMASAN PADA CANDIDAT PERAWAT VOKASI PEMULA DALAM KOMPETENSI KEGAWATDARURATAN ERA POST PANDEMI https://jurnal.itekesmukalbar.ac.id/index.php/JK2/article/view/284 <p><strong>Latar belakang:</strong> Masa post pandemic, Mahasiswa keperawatan vokasi diharuskan untuk menguasai kompetensi keperawatan kegawatdarutan secara maksimal secara pengetahuan, psikomotor, dan afektif, padahal ketika pandemic proses pembelajarn dilakukan secara terbatas melalui daring, sehingga dapat mempengaruhi <em>self efficancy&nbsp; </em>yang mempengaruhi keyakinan diri dalam &nbsp;penguasaan kompetensi keperawatan kegawatdarutan dapat &nbsp;terganggu. Sehingga mahasiswa dapat mempengaruhi&nbsp; gangguan dalam proses pembelajaran&nbsp; kecenderungan mengalami gangguan psikologis kecemasan &nbsp;yang berdampak mempengaruhi kualitas lulusan perawat profesional. <strong>Tujuan:</strong> mengetahui hubungan antara <em>self efficacy&nbsp; </em>dengan kecemasan pada mahasiswa keperawatan vokasi&nbsp; <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan pendekatan <em>cross sectional</em>. Populasi adalah mahasiswa keperawataan di jenjang D-III &nbsp;di Jawa Timur &nbsp;berjumlah 517 orang &nbsp;dan diperoleh sampel sebanyak 114 orang. Dipilih menggunakan teknik <em>puposive sampling</em>. Variabel independen adalah <em>s</em><em>elf</em> <em>&nbsp;</em><em>e</em><em>fficancy </em>dan variabel dependent kecemasan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan modefikasi kuesioner baku yang telah &nbsp;valid dan reliabel. Kuesioner <em>general self-efficacy scale</em> (GSES) dari Schwarzer dan Jerusalem dan kecemasan dari &nbsp;skala Zung. Analisis data menggunakan <em>Spearman-rho</em>. <strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian menunjukkan tingkat <em>self efficacy</em> &nbsp;baik sebesar 44,7%, cukup 39,5% dan kurang 15,8%. Sedangkan tingkat kecemasan &nbsp;katagori normal 78,9%, ringan 7,9%, sedang 10,6%, dan berat 2,6%. Analisa data memiliki hubungan &nbsp;signifikan <em>self efficacy&nbsp; </em><em>terhadap kecemasan </em>(r=0,308, ρ value = 0,001). <strong>Kesimpulan:</strong> Hasil penelitian menyarankan perencanaan bagi institusi pendidikan keperawatan untuk membentuk karakter <em>self efficacy</em> melalui pembekalan praktek kegawatdarutan secara spesifik oleh ahlinya serta pembentukan karakter <em>sofskill</em> dengan penguatan mental dengan pendekataan psikologis melalui konseling kesehatan jiwa dan ahli motivator.</p> Erwin Yektiningsih Erni Rahmawati Muhammad Ikhwan Kosasih Yeni Suryaningsih Enur Nurhayati Muchin Norma 0 Risnasari ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 24 32 10.54630/jk2.v14i2.284 TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM PADA PASIEN POST OPERASI BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA https://jurnal.itekesmukalbar.ac.id/index.php/JK2/article/view/282 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Benigna Prostat Hiperplasia (BPH)</em> merupakan masalah umum pada pria yang&nbsp; sering menahan <em>urine</em> saat ingin buang air kecil, menyebabkan pembesaran kelenjar prostat, tindakan yang dilakukan pada&nbsp; penderita <em>Benigna Prostat Hiperplasia (BPH)</em> yaitu pembedahan. Prosedur pembedahan biasanya mempunyai efek samping yang di rasakan oleh pasien yang melakukan operasi, salah satunya yaitu nyeri. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemberian terapi relaksasi nafas dalam untuk menurunkan nyeri akut pada pasien post operasi benigna prostat hiperplasia di RSUD Siti Fatimah Palembang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi kasus. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosis&nbsp;&nbsp; keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Subjek dalam penelitian ini ada 2 orang dengan kriteria yang sama yaitu pasien post operasi benigna prostat hiperplasia. Hasil Penelitian menunjukan bahwa dengan pemberian terapi relaksasi nafas dalam di dapatkan skala nyeri pada Tn.Z dan Tn.M&nbsp; mengalami penurunan. Teknik terapi relaksasi nafas dalam, merupakan terapi non farmakologi untuk mengatasi nyeri akut pada pasien post operasi benigna prostat hiperplasia. Kesimpulan Tindakan keperawatan ini dapat menjadi intervensi untuk mengurangi nyeri akut yang dirasakan pasien.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Benigna Prostat Hiperplasia (BPH); Relaksasi Nafas Dalam; Nyeri Akut</p> Eva Susanti Bintang Ayu Lestari ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 18 23 10.54630/jk2.v14i2.282 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TEKANAN DARAH PADALANSIA HIPERTENSI https://jurnal.itekesmukalbar.ac.id/index.php/JK2/article/view/292 <p>Tekanan darah seseorang secara konsisten melampaui 140/90 mm Hg, komunitas medis menjulukinya sebagai penderita hipertensi. Degenerasi terjadi dengan hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk lebih memahami peran usia, genetika, makanan, olahraga, dan merokok dalam perkembangan hipertensi pada lansia. Dalam studi kuantitatif seperti ini, metode studi cross-sectional biasanya digunakan. Survei terhadap 100 orang digunakan untuk memperoleh data untuk penelitian ini, dan metode pengambilan sampel adalah pengambilan sampel probabilitas dengan simple random sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa penyebab hipertensi terbanyak pada lansia adalah faktor usia, yaitu sebanyak 78 orang (78.00%). riwayat penyakit dalam keluarga sebanyak 74 orang (75.51%) mempunyai faktor status gizi dalam rentang obesitas derajat 1 24 orang (24.00%) mempunyai faktor aktivitas fisik dalam rentang buruk dan aktivitas merokok adalah yang terbesar. Terdapat korelasi yang signifikan secara statistik antara variabel genetik dan tekanan darah (p0,000), antara aktivitas fisik dan tekanan darah (p0,000), dan antara merokok dan tekanan darah (p0,000). Korelasi antara usia dan tekanan darah ditemukan menggunakan uji Spearman Rank, dengan tingkat signifikansi 0,000. Usia, keturunan, nutrisi, olahraga, dan merokok semuanya berperan dalam menentukan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Desa Pekuncen, menurut penelitian.</p> Jeni Neviami Ikit Netra Wirakhmi Fauziah Hanum ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 40 52 10.54630/jk2.v14i2.292 EFEKTIVITAS POSISI TIDUR SEMIFOWLER 45° TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE https://jurnal.itekesmukalbar.ac.id/index.php/JK2/article/view/291 <p><strong>Latar Belakang</strong>: <em>Congestive heart failure </em>mengalami <em>paroxysmal nocturnal dyspnea </em>yang mengakibatkan terganggunya kualitas tidur. Penatalaksaan keperawatan untuk mengatasi gangguan kualitas tidur yaitu efektivitas posisi tidur <em>semifowler </em>45°. <strong>Tujuan penelitian</strong> ini mengetahui efektivitas posisi tidur <em>semifowler </em>45° terhadap kualitas tidur pada pasien CHF di ruang ICCU. <strong>Metode:</strong> Jenis penelitian ini kualitatif dengan desain “<em>pre-post test without control group</em>”. Besarnya sampel menggunakan teknik <em>total sampling</em> shingga didapatkan sampel 33 responden yang dipilih sesuai kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan kuisioner <em>The Pittsburgh Sleep Quality Index</em>. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon didapatkan hasil nilai p: 0,001 (&lt;0,05). <strong>Hasil Penelitian</strong>:Berdasarkan hasil pengolahan data pada 33 responden didapatkan penurunan skor kualitas tidur rata-rata responden sebelum dan sesudah pemberian posisi semi fowler sebesar 4,24%. Skor rata-rata kualitas tidur sebelum pemberian posisi semi fowler sebesar 12,15 menjadi 7,91 sesudah pemberian posisi semi fowler. Hasil uji alternatif menggunakan uji Wilcoxon<em>, </em>didapatkan hasil nilai p&lt;0,001 (&lt;0,05), yang berarti terdapat efektivitas posisi semi fowler 45<sup>o</sup> terhadap kualitasjtidur pada pasien <em>Congestive</em> <em>Heart</em>j<em>Failure.</em><strong>Kesimpulan : </strong>Berdasarkan hasil uji beda rerata, terdapat berbedaan bermakna pre dan post intervensi, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh dari intervensi Posisi Semi Fowler 45° terhadap kualitas tidur pada pasien Congestive Heart Failure di RSUD Koja.</p> Ria Afriani M. Robby Fajar C Nuniek Setyo Wardani Sondang Manurung ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 33 39 10.54630/jk2.v14i2.291 GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA LANSIA https://jurnal.itekesmukalbar.ac.id/index.php/JK2/article/view/298 <p><strong>Latar belakang</strong>: Hipertensi pada lansia banyak terjadi di Kabupaten Indramayu data hipertensi di Indramayu menunjukkan angka 49.458 jiwa, dan di Wilayah Kerja Puskesmas Lelea menunjukan angka kejadian hipertensi pada lansia sebanyak 2.507 jiwa. Pencegahan hipertensi pada lansia dapat di dukung oleh pengetahuan keluarga yang baik karena lansia perlu mendapatkan bimbingan, dan arahan untuk melakukan pencegahan hipertensi. <strong>Tujuan</strong> untuk mengetahui tingkat pengetahuan keluarga tentang pencegahan hipertensi pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lelea. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, populasi pada penelitian ini yaitu keluarga yang mempunyai lansia hipertensi yang berjumlah 2.507 responden, adapun teknik pengambilan sample menggunakan <em>random sampling </em>sebanyak 96 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. <strong>Hasil:</strong> pengetahuan keluarga tentang pencegahan hipertensi pada lansia , sebanyak 52,6% responden dengan pengetahuan cukup, sebanyak 28,9% responden pengetahuan baik, dan sebanyak 17,5% responden pengetahuan kurang.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong> : pengetahuan keluarga di katagorikan cukup. Saran dari penelitian ini institusi kesehatan untuk lebih memberikan penyuluhan tentang pencegahan hipertensi agar keluarga mengatahui cara pencegahan hipertensi.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Kamsari Kamsari Ali Musthofa Ilham Firdaus ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 53 59 10.54630/jk2.v14i2.298 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI PHBS DAN PROTOKOL KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN ANAK DI USIA SEKOLAH SELAMA PASCA PANDEMI COVID 19 https://jurnal.itekesmukalbar.ac.id/index.php/JK2/article/view/300 <p>Covid-19 merupakan penyakit dari virus dan telah menginfeksi jutaan orang sehingga menyebabkan kematian yang tinggi diseluruh dunia. Banyak kelompok rentan terserang Covid-19, anak usia sekolah menjadi salah satu kelompok rentan terjangkit dan menularkan Covid-19 diakrenakan banyak yang terinfeksi namun tidak menimbulkan gejala. Anak usia sekolah juga memiliki kemampuan yang terbatas dalam mengelola perilaku hidup bersih serta pengetahuan yang masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap tingkat pengetahuan anak usia sekolah mengenai PHBS dan protocol kesehatan selama dan pasca pandemic Covid-19. Metode penelitian ini menggunakan metode <em>quasy experiment without control group</em>. Subjek penelitian ini sebanyak 50 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner kurang pengetahuan untuk mengukur tingkat pengetahuan. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 50 responden diperoleh nilai <em>p value</em> 0,000 yang artinya terdapat pengaruh pendidikan kesehatan mengenai PHBS dan protokol kesehatan terhadap tingkat pengetahuan anak usia sekolah. Kesimpulan dari penelitian edukasi perilaku hidup bersih dan sehat dan protocol Kesehatan sangat diperlukan termasuk anak – anak supaya mampu menerapkan pola hidup sehat sejak dini serta dapat mencegah terjadinya dan penularan Covid-19.</p> Apri Rahma Dewi ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 60 68 10.54630/jk2.v14i2.300 HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DALAM ORIENTASI PASIEN BARU DENGAN KEPUASAN PASIEN https://jurnal.itekesmukalbar.ac.id/index.php/JK2/article/view/304 <p>Latar Belakang: Kualitas pelayanan perawat merupakan rasa kepedulian, respon dan keramahan<br>perawat melayani pasien yang sedang dalam proses pemulihan dari penyakit untuk mencapai<br>kepuasan pelayanan. Orientasi pasien baru adalah kesepakatan perawat memberikan asuhan<br>keperawatan antara perawat dengan pasien ataupun keluarga. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk<br>mengetahui kualitas pelayanan perawat dalam orientasi pasien baru terhadap kepuasan pasien di<br>Rumah Sakit Islam Purwokerto. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan<br>pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pasien rawat inap berjumlah 95 responden.<br>Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Instrumen penelitian<br>menggunakan lembar kuisioner dengan uji chi square. Hasil: Penelitian ini menunjukan p value sebesar<br>0,000 &lt; 0,05 artinya terdapat hubungan kualitas pelayanan perawat dalam orientasi pasien baru<br>dengan kepuasan pasien. Kualitas pelayanan perawat dalam orientasi pasien baru menunjukan bahwa<br>52 responden (54,7%) menyatakan berkualitas. Kepuasan pasien rawat inap menyatakan puas<br>berjumlah 66 responden (69,5%). Kesimpulan: Ada pengaruh hubungan antara kualitas pelayanan<br>perawat dalam orientasi pasien baru dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Islam Purwokerto.</p> Restu Dwi Ayomi Jebul Suroso ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 69 78 10.54630/jk2.v14i2.304 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA https://jurnal.itekesmukalbar.ac.id/index.php/JK2/article/view/305 <p>Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia menyebabkan semakin banyaknya permasalahan kesehatan yang&nbsp; dialami&nbsp; lansia akibat kurangnya aktivitas fisik, seperti gangguan kualitas tidur.. Seiring bertambahnya usia lansia akan menyebabkan berbagai perubahan pada penurunan fungsi fisik, fisiologis, dan psikologis tubuh, perubahan tersebut dapat memengaruhi aktivitas fisik sehingga dapat menurunkan kualitas tidur pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia di Desa Pekuncen. Jenis penelitian ini adalah menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian <em>cross sectional</em>. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah <em>simple random sampling</em> sebanyak 100 orang lansia. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner <em>Physical Activities Scale for Erderly</em> (PASE) dan Kuesioner Kualitas Tidur (KKT). Hasil penelitian menunjukkan kualitas tidur sebagian besar dalam kategori buruk sebanyak 85 lansia (85,0%), aktivitas fisik dalam kategori buruk sebanyak 77 lansia (77,0%). Hasil uji <em>Spearman Rank</em> diperoleh hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur dengan <em>p value</em> 0,000 dengan nilai coefficient correlation sebesar 0,571. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia di Desa Pekuncen.</p> Natikoh Natikoh Ikit Netra Wirakhmi Siti Haniyah ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 79 86 10.54630/jk2.v14i2.305 HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET MIND PADA LANSIA DENGAN SPMSQ https://jurnal.itekesmukalbar.ac.id/index.php/JK2/article/view/309 <p><strong>A</strong><strong>bstra</strong><strong>k</strong></p> <p>Dimensia adalah penyakit dimana fungsi kognitif seseorang memburuk dibandingkan beberapa bulan atau tahun sebelumnya. Orang dengan demensia mengalami kesulitan dengan jenis kemampuan kognitif tertentu paling umum memori atau ingatan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik respon usia, jenis kelamin, pendidikan, hasil SPMSQ dan mengetahui tingkat pengetahuan diet dan hubungan pengetahuan diet pada lansia terutama tentang&nbsp; diet MIND dengan hasil SPMSQ di Posyandu lansia RW.06 Desa Talok timur Kecamatan Bumiayu. Jenis penelitian menggunakan kuantitatif dengan rancangan <em>cross sectional</em>. Sampel pada penelitian ini adalah Lansia di posyandu lansia RW.06 Desa Talok Timur Kecamatan Bumiayu yang berjumlah 20 orang responden dengan Teknik menggunakan <em>consecutive sampling.</em>&nbsp; Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner. Analisis yang digunakan yaitu korelasi. Berdasarkan pada hasil penelitian yaitu karakteristik responden usia rata-rata lansia berada pada kategori lansia muda (66-74 tahun) dengan jumlah 11 orang responden (55%). Sebagian besar berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 16 orang (80%), dan tingkat pendidikan terakhir responden menunjukan bahwa rata-rata responden hanya berpendidikan sampai tingkat sekolah dasar atau SD yaitu dengan jumlah 13 orang (65%). Tingkat pengetahuan mengenai diet MIND pada lansia berada pada kategori cukup dengan jumlah responden yaitu 9 orang (45%). Hasil correlations menunjukkan skor <em>sig.(2-tailed)</em> sebesar 0.001 &lt; 0.005, yang berarti ada hubungan antara pengetahuan &nbsp;diet mind dan SPMSQ.</p> <p><strong>Kata kunci </strong>: Dimensia, Diet MIND, Lansia, SPMSQ</p> Wahyu Riyaningrum Reflan Fadillah R ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 87 94 10.54630/jk2.v14i2.309 GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA https://jurnal.itekesmukalbar.ac.id/index.php/JK2/article/view/310 <p>Ketika seseorang memasuki usia lanjut, ia mengalami perubahan baik secara fisik maupun psikis. Pada dasarnya masalah psikologis yang sering terjadi pada lansia adalah kecemasan. Kecemasan adalah perasaan subjektif dari ketegangan mental, reaksi umum karena tidak mampu menyelesaikan masalah atau kurang rasa aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada lansia antara lain: usia, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan dan pekerjaan. Jenis penelitian ini&nbsp; menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah populasi sampling dengan jumlah responden sebanyak 217 orang dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita kecemasan terbanyak berusia antara 50 dan 74 tahun yaitu sebanyak 158 responden (72,8%), mayoritas responden adalah perempuan atau sebanyak 158 responden (72,8%). Diantaranya memiliki tingkat pendidikan yang rendah, sebanyak 183 responden (84,3%), sebagian besar responden sudah menikah, sebanyak 194 responden (89,4%), sebagian diantaranya sudah bekerja. sebanyak 120 responden (55,3%) dan sebagian besar responden&nbsp; berada pada tingkat kecemasan ringan sebanyak 139 orang (64,1%).</p> <p>Berdasarkan hasil penelitian&nbsp; dapat disimpulkan bahwa lansia rentan mengalami kecemasan karena sebagian besar lansia tidak&nbsp; banyak beraktivitas, kehilangan peran sosial dan tinggal jauh dari keluarga. Para lansia mengatakan mereka sering terbangun di malam hari, kurang tidur, merasakan otot kaku, sering buang air kecil, naik turun tempat tidur, duduk bersebelahan namun diam, dan tenggelam dalam emosi satu sama lain saat berbicara dengan teman. mudah iritasi, mudah berkeringat. &nbsp;Dan memiikirkan tentang menyembuhkan penyakit yang diderita para lansia.</p> Meli Mugi Lestari Ikit Netra Wirakhmi Noor Yunida Triana ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 95 100 10.54630/jk2.v14i2.310 HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN EFIKASI DIRI PADA PASIEN TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT https://jurnal.itekesmukalbar.ac.id/index.php/JK2/article/view/314 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Tuberkulosis resisten obat merupakan penyakit yang mengharuskan pasien untuk menjalani pengobatan yang lama sehingga dapat mengakibatkan stres. Stres yang dialami oleh pasien tuberkulosis resisten obat dapat mengurangi kepercayaan diri dan bentuk penerimaan pasien TB terhadap penyakitnya sangatlah beragam. Akan tetapi, pasien TB cenderung memiliki respon negatif terhadap penyakitnya misalnya kecemasan, depresi, menarik diri, isolasi sosial dan sampai pada krisis efikasi diri. <strong>Tujuan :</strong> untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan efikasi diri pada pasien tuberkulosis resisten obat di wilayah Kabupaten Karimun. <strong>Metode : </strong>kuantitatif dengan pendekatan crosssectional pada 30 pasien yang terdiagnosa tuberkulosis resisten obat dengan menggunakan teknik total sampling dan analisa menggunakan Chi- Square. <strong>Hasil :</strong> diketahui responden yang memiliki tingkat stres pasien pada kategori sedang dan berat sebanyak 11 responden atau 36,67 % sedangkan ringan sebanyak 8 responden atau 26,67 %. Pada efikasi diri pasien dengan kategori baik yaitu 18 responden (60%) lebih banyak dibandingkan dengan responden dengan efikasi diri yang kurang sebanyak 12 responden (40%). Hasil analisis menggunakan Chi Square menunjukkan terdapat hubungan tingkat stres dengan efikasi diri pada pasien tuberkulosis resisten obat di wilayah Kabupaten Karimun (p value = 0,001). <strong>Kesimpulan :</strong> terdapat hubungan tingkat stress dengan efikasi diri pada pasien tuberkulosis resisten obat di wilayah Kabupaten Karimun. <strong>Saran :</strong> Dalam hal ini sebagai perawat perlu adanya pengkajian pada masalah psikososisal seperti stress dan efikasi diri pada pasien TB RO untuk menentukan intervensi manajeman stress yang tepat dan untuk meningkatkan efikasi diri.</p> <p><strong><em>Kata Kunci : </em></strong><em>Stres, Efikasi Diri, Tuberkulosis Resisten Obat</em></p> Mira Agusthia Rachmawaty M. Noer Tetty Susyiantri ##submission.copyrightStatement## 2023-10-31 2023-10-31 14 2 101 107 10.54630/jk2.v14i2.314